Minggu ini benar2 adem ayem. Ga tau napa, tapi sepertinya hampir semua dosen yang mengajar di kelas sy kompak absen dolo untuk sementara waktu karena beberapa hal. Iya, mereka ga masuk, ga ngajar. Hal ini tentu saja berdampak pada cepatnya kepulangan anak2 di kelas, hoho -Hidup 1b!!

.
Hari senin contohnya. Ada mata kul Aplikasi Komputer ma Akuntansi. Pas sy datang dengan setengah berlari --ga mau buang2 waktu bwt ngenet gratis-- anak2 masih berdiri dengan santainya di depan Lab. Lah, ada apa gerangan? Ternyata mati lampu sodara2 n' dasar AK ga punya generator, kita ditawarkan masuk akuntansi dulu-kebetulan Bu Inar ga da jam-ya jelas kita kompak semua, setuju! Wong kita mau pulang cepat. Di tengah2 proses ajar-mengajar itu, listrik nyala lagi. Dan sesaat senyuman kegembiraan sy langsung lenyap. Ga jadi pulang cepat, ulang sy dalam hati, ga sempat lagi memperhatikan penjelasan panjang Bu Inar tentang betapa pentingnya Jurnal Koreksi untuk dikuasai oleh seorang akuntan. Tapi dewi fortuna sepertinya masih berpihak pada kita sebab setelah dicek lagi, jam berikutnya Lab komputer udah ada yang pake. Yay! Kita jadi pulang cepat!!
Besoknya, Statistik Deskriptif ma Agama. Hoho, kalo hari selasa sih ga usah ditanya lagi. Dah pasti semua anak 1b pulang lebih awal dibanding kelas lain. Wong Bu Kartini, dosen Agama gaul itu mang bikin kontrak untuk pulang lebih awal.
Rabu. Bisa dibilang kalo hari itu adalah rekor pulang tercepat. Kita datang, ngisi absen, trus pulang. Pengantar Manajemen yang seharusnya diajar oleh Pak Islah, ditangguhkan --orangnya sibuk bgt, maklumlah pengusaha n' calon manajer PSM--sedangkan Pak Mansyur (Aplikasi Komputer) lagi banyak urusan.
Kamis lain lagi. Mungkin bisa dipastikan kalo kedepannya kita juga bakal cepat pulang berhubung mata kul Bhs. Indonesia --iya, kita belajar BHS. INDONESIA yg tercinta-- kayaknya ga punya dosen dan menurut gosip yang tak resmi, jamnya itu bwt formalitas aja karena kurikulum dari diknas

.
Yah, kalo dipikir lagi, kok dah jadi mahasiswa tapi tingkahnya kayak gitu? Harusnya kan lebih serius belajar, bukannya malah gembira kalo dosen ga masuk. Awalnya sy pikir kalo cuman sy satu2nya anak 1b yang selalu menganggapnya sebagai berita baik. Well, anak2 lain memang memasang muka kecewa, tapi tangan mereka dikepalkan dan diayunkan di bawah meja seperti pebulu tangkis yang baru saja memenangkan pertandingan

.