Tanggapan seorang WNI
yang baik tentang kenaikan harga BBM,
BBM kembali naik. Demo kembali merajalela.
Pengumuman kenaikan BBM tadi malam memiliki dampak besar. Selain berbagai berita demo yang kita dengar, tentunya. Yah, sebentar lagi harga2 barang akan naik untuk kedua kalinya. Yang pertama ya...waktu isu kenaikan BBM tersebar. Sudah pernah naik, eh pas pengumuman resminya keluar, barang2 kembali naik lagi. Jadi dua kali kan?
Sy pribadi, ga setuju ma kenaikan harga BBM ini. Memang tujuannya baik sih. Anggaran subsidi untuk BBM bisa dialihkan ke orang miskin dalam bentuk BLT. Tapi kok, sy merasa tindakan ini jadi membuat keadaan yang memang dah parah, jadi tambah parah lagi, ya?
Logikanya gini.
Kalo BBM dinaikkan, otomatis
semua harga barang juga akan naik. Trus, apakah BLT yang diberikan tadi akan mencukupi kebutuhan mereka? Harga barang yang terus meningkat, juga akan mengurangi ’nilai uang’ yang mereka miliki. Dan ini berlaku untuk semua orang. Sesuai dengan hukum permintaan, konsumsi masyarakat akan berkurang. Sedangkan menurut persepsi perpajakan, rakyat miskin Indonesia akan bertambah. Yah, untuk menyeimbangi kenaikan BBM ini, pemerintah mungkin akan menaikkan standar PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak). Dampaknya, tentu akan banyak orang2 yang tidak harus bayar pajak. Dalam ilmu perpajakan, kalo standar PTKP naik, itu berarti masyarakat di suatu negara tidak sejahtera. Ya kan? Tujuan dinaikkannya PTKP itu, agar penghasilan orang yang menengah ke bawah tidak banyak berkurang gara2 pajak. Jadi, bisa dibilang kalo orang dengan status menengah bisa berubah menjadi miskin, sedangkan yang memang dah miskin dari sononya, bisa lebih parah lagi. (Hehe, ngutip penjelasan dosen pajak)
Karna pemikiran itu, tadinya sy berharap pemerintah bisa mencari alternatif lain, selain BBM naik. Misalnya dengan mengurangi anggaran ’kekayaan’ anggota2 dewan, mungkin, dan lain sebagainya.
Sekarang, harga BBM yang sudah naik tidak bisa diturunkan lagi. Satu2nya yang harus diusahakan pemerintah untuk mengurangi kemiskinan adalah dengan memastikan BLT betul2 sampe pada orang yang tepat. Kalo tidak, berarti
kerelaan keterpaksaan rakyat akan naiknya BBM ini akan sia2.